SOLO, VMXMedia.ID – Kota Solo, Jawa tengah didaulat menjadi lokasi putaran pembuka event spektakuler Trial Game Dirt, yang akan berlangsung akhir pekan ini, tepatnya pada Jumat-Sabtu (12-13/5), di lapangan Benteng Vasternburg Solo. Tahun ini event tersebut akan berlangsung 6 putaran.
Adanya regulasi baru digadang-gadang akan membuat persaingan dalam event balap trail paling megah se-Indonesia ini lebih terbuka dan kompetitif.
Untuk urusan kelas yang dilombakan, TGD 2023 masih tetap bertahan dengan empat kelas, yaitu Free For All (FFA), Campuran Open, Campuran Nonseeded, dan kelas FFA Master.
Salah satu pembeda gelaran event tahun ini dan sebelumnya terletak pada penentuan Juara Umum.Tahun ini Juara Umum antara kelas FFA dan kelas Campuran akan dipisahkan. Di sisi lain, penentuan poin terbaik menggunakan skema urutan poin yang digunakan mulai juara 1 adalah: 25, 22, 20, 18, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1.
Berikut adalah regulasi dan peraturan lengkap TGD 2023.
Kelas yang Diperlombakan
- FFA (Free For All) – OPEN
- Jenis motor: Special Engine (SE)
- 2 tak & 4 tak
- Kapasitas mesin: max 450cc
- Peserta: bebas (open)
- CAMPURAN – OPEN
- Jenis motor: Bebek / Sport modifikasi, Trail / Enduro lokal (diproduksi dan dipasarkan dalam negeri melalui ATPM)
- 2 tak maks 155cc & 4 tak maks 250cc
- Peserta: bebas (open)
- CAMPURAN – NON SEEDED
- Jenis motor: Bebek / Sport modifikasi, Trail / Enduro lokal (diproduksi dan dipasarkan dalam negeri melalui ATPM)
- 2 tak maks 155cc & 4 tak maks 250cc
- Peserta: umum yang belum pernah mendapatkan juara di kelas Campuran Open (juara 1-3)/ FFA (juara 1-5) / juara 1 Non seeded tahun 2013 – 2022 dan tahun berjalan
- Kelas Campuran Nonseeded tidak mendapatkan poin untuk juara umum
- FFA MASTER
- Jenis motor: Special Engine (SE)
- 2 tak & 4 tak
- Kapasitas mesin: max 450cc
- Peserta: bebas (open) dengan syarat umur lebih dari 40 tahun dan sudah tidak aktif di kelas utama Trial Game Dirt
- Kelas dibuka apabila kuota di atas 10 peserta dan maksimal 30 peserta atau sesuai kebijakan panitia
- Sistem penyisihan 1 heat, final 1 heat
- Tidak mendapatkan poin untuk juara umum.
SISTEM LOMBA
- Tata cara lomba
- Lomba akan dilaksanakan dalam 4 (empat) heat, yaitu heat 1 & 2 untuk hari ke-1 dan heat 3 & 4 untuk hari ke-2, kecuali FFA Master (2 heat pada hari ke-2) dan Campuran Nonseeded sesuai arahan saat breafing.
- Peserta FFA dan Campuran Open wajib mengikuti 4 heat untuk hari ke-1 dan ke-2. Apabila tidak mengikuti heat terakhir (heat 4), dinyatakan didiskualifikasi.
- Pemenang ditentukan berdasarkan penjumlahan 3 catatan waktu tempuh terbaik dari 4 heat. Di kelas FFA dan Campuran Open, heat 4 wajib diikuti dan diambil catatan waktunya.
- Bila terjadi total best time di kelas yang sama, maka akan ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik pada heat yang sudah dilaksanakan di kelas tersebut.
- Untuk Kelas FFA Master, akan dilaksanakan pada hari ke-2 dengan sistem penyisihan pada heat 1 dan final pada heat 2 (diambil 12 peserta terbaik). Penentuan juara dilakukan berdasarkan waktu terbaik dari penjumlahan 2 heat.
- Untuk Campuran Nonseeded, sistem pelaksanaan lomba dilakukan berdasarkan arahan saat briefing sesuai kondisi jumlah pesertanya.
- Satu heat ditempuh sebanyak 2 putaran di lintasan yang berbeda.
- Protes atas jalannya lomba ditujukan kepada Dewan Juri dengan dilampiri surat protes dan uang sebesar Rp2.000.000, maksimal 30 menit setelah hasil sementara pemenang diumumkan.
- Protes yang terkait pembongkaran mesin, wajib membayar biaya bongkar mesin sebesar Rp1.500.000 (selain biaya protes).
- Pelaksanaan lomba merupakan kejuaraan seri tahun 2023 dengan 5 putaran. Juara Umum untuk kelas FFA dan Campuran Open terpisah di masing-masing kelas.
- Bila terdapat jumlah poin Juara Umum yang sama, pemenang ditentukan berdasarkan poin tertinggi di putaran terakhir.
- Semua hasil keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Regulasi baru yang ditetapkan ini tentu akan membuat para pembalap Trial Game Dirt seperti Tommy Salim, Farudila Adam, Gerry Salim, Doni Tata Pradita, Agha Riansyah, Aditya Pradana, Asep Lukman, dan Aris Setyo all out meraih gelar lebih banyak. (nan)