BANDUNG, VMXMedia.ID – Debut di ajang Australian Pro MX Championship, Sheva Ardiansyah, pembalap perempuan asal Yogyakarta, mampu menunjukkan potensi luar biasa dengan meraih posisi ke-12 dalam total poin kelas MXW.
Kiprah gemilang ini diikuti oleh penampilan impresif dalam dua sesi balapan, dengan finis di posisi ke-10 pada Moto 1 dan posisi ke-11 pada Moto 2. Sheva berhasil mengumpulkan total 21 poin.
Prestasi ini menjadi sangat istimewa, mengingat Sheva adalah pembalap Indonesia pertama yang berani menghadapi ajang balap ini. Debutnya terjadi pada putaran ke-7 di QLD Moto Park pada Minggu (13/8). Meskipun masih menjalani debut, Sheva telah berhasil menunjukkan kemampuannya yang mengesankan di hadapan pesaing-pesaing tangguh.
Pertarungan di kelas MXW yang diikuti oleh Sheva terbukti sangat kompetitif. Dalam balapan kemarin, kelas yang diikutinya diikuti oleh 22 peserta. Kepada VMX Media, Sheva mengaku persaingan ketat berlangsung di antara 15 pembalap terdepan.
Kompetisi ini dihadiri oleh sejumlah pembalap berkualitas tinggi, bahkan ada yang pernah berkompetisi di ajang MXGP dan menggunakan motor kelas 450. Meski demikian, Sheva berhasil memperoleh hasil yang memuaskan. Timnya merasa senang dengan prestasinya dan banyak pihak yang menganggap bahwa hasil ini sangat baik untuk debut Sheva di Auspro.
“Pengalaman balap di Auspro kemarin cukup mengesankan, ya, buat Sheva sendiri. Pesertanya banyak banget di sini, dan lawannya Sheva ada yang udah balap di MXGP, juga ada yang pake 450 ternyata di sini,” ungkap pembalap yang saat berlaga di Auspro membesut motor Honda 250 itu.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Sheva adalah adaptasi dengan motor yang belum pernah ia gunakan sebelumnya. Meski demikian, karakteristik trek yang mirip dengan sirkuit di Amerika Serikat memberikan keuntungan tersendiri. Seperti diketahui, ia memang sering ikut balapan di Amerika Serikat.
“Seneng banget bisa balapan di sini dapat hasil yang bagus, dan bisa bersaing sama pembalap dari tim-tim factory,” tutur Sheva.
Tentu saja, perbedaan trek di Australia dan Indonesia menjadi perbincangan menarik. Sheva berkomentar, “Track di sini ga bisa disamain sama track di Indonesia. Setiap ada kelas yang mau start pasti area start sampai R1 dibenerin dulu kayak di MXGP. Bagian start sampai R1 diratakan mungkin biar startnya aman, adil, serta mengurangi risiko jug karena di sini ruts-nya dalam banget,” jelasnya.
Akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (19-20/8), Sheva akan melanjutkan aksinya pada seri 8, yang merupakan seri terakhir dalam kejuaraan ini.
Good luck, Sheva! (dpu)