NEWS.VMX.ID – Jika Anda menyukai balap enduro, Anda pasti telah berteman akrab dengan batang pohon yang jatuh, bebatuan, lumpur, hingga berbagai obstacle yang akan menambah sensasi Anda dalam melakukan balap motor. Semakin menantang medan yang Anda hadapi saat balap enduro, maka akan semakin kuat ketahanan Anda dalam mencapai garis finish.
Sesulit apapun balap enduro dapat Anda lalui, masih ada balap enduro dengan medan paling sulit sedunia. Balapan tersebut bernama Erzbergrodeo, sebuah event balap hard enduro paling sulit sekaligus paling menantang yang berlokasi di Austria.
Balap hard enduro Erzbergrodeo mengambil lokasi di kawasan pertambangan Erzberg yang berlokasi di kota Styria, bagian barat Austria. Erzbergrodeo memiliki jarak yang dipenuhi tebing curam sebesar 35 hingga 40 km dengan total waktu tempuh hingga garis finish sekitar empat jam.
Dengan pertimbangan semacam itu, maka tak heran bila Erzbergrodeo menjadi balap hard enduro paling sulit, menantang, dan frustrasi sedunia. Karena hal ini, tidak sedikit pebalap enduro yang gagal menggapai garis finish. Oleh karena itu, hanya segelintir pebalap saja yang berhasil mencapai garis finish.
Sejarah Erzbergrodeo
Erzbergrodeo merupakan sebuah event yang menjadi bagian dari seri Red Bull Hard Enduro, sebuah seri event balap hard enduro yang diprakarsai oleh FIM Hard Enduro World Championship.
Erzbergrodeo pertama kali diadakan pada pertengahan tahun 1995. Balap ini dimenangkan oleh Alfie Cox, pebalap asal Afrika Selatan yang ketika itu menggunakan motor dari KTM.
Sejarah mencatat bahwa terdapat beberapa pebalap yang sukses memenangkan balap Erzbergrodeo lebih dari satu kali, seperti Cyril Despress (Perancis) sebanyak dua kali, Tadeusz Blazusiak (Polandia) sebanyak empat kali, David Knight (United Kingdom) sebanyak dua kali, dan Graham Jarvis (United Kingdom) sebanyak tiga kali.
Erzbergrodeo terus berlanjut hingga memasuki perhelatan ke-26 di tahun 2022 ini yang memenangkan Manuel Lettenbiechler, pebalap enduro asal Jerman.
Balapan
Erzbergrodeo memperlombakan sekitar 1500 pebalap. Dari jumlah ini, hanya 500 pebalap yang berhasil lolos ke main event yang berlangsung pada hari terakhir.
Erzbergrodeo berlangsung selama empat hari, mulai dari hari Kamis hingga Minggu. Adapun di setiap harinya, balap ini terbagi ke dalam beberapa sesi.
Pada hari Kamis, Erzbergrodeo memperlombakan motor enduro dalam sub-event bernama Rocket Ride. Dalam sub-event ini, 300 pebalap memulai balap dalam format hare scramble untuk kemudian melintasi tiga lereng curam.
Dari 300 pebalap ini, 48 pebalap teratas melaju pada sistem gugur yang menyisakan enam pebalap teratas. Kemudian dari enam pebalap ini, tersisa tiga pebalap yang menjadi pemenang dari sub-event Rocket Ride ini.
Kemudian pada hari Jumat dan Sabtu, Erzbergrodeo memperlombakan kelas desert bomber (motor multi-cylinder), street bikes, dan women’s class dalam sub-event yang dinamakan Iron Road Prologue.
Dalam sub-event ini, sekitar 1500 pebalap melintasi jalur penuh bebatuan sepanjang 13,5 kilometer untuk mencapai puncak garis finish. Masing-masing pebalap melaju dari garis start selang 20 hingga 40 detik.
Pada hari Minggu, sekitar 500 pebalap melaju pada jalur lintasan berjarak sekitar 35 km dalam sub-event yang dinamakan Red Bull’s Hare Scramble. Dalam sub-event ini, biasanya tak lebih dari 30 dari 500 pebalap berhasil melaju ke garis finish yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar empat jam ini.
Section
Di Erzbergrodeo, terdapat sekitar 7 (tujuh) section atau bagian yang memicu adrenalin dan keberanian para pebalap enduro selama balapan menuju garis finish dalam waktu empat jam.
Section pertama dinamakan Wasserleitung. Pada section ini, para pebalap mulai memasuki area tambang yang dibalut dengan tebing raksasa yang menantang setelah melalui garis start. Wasserleitung merupakan salah satu section yang penuh intrik, di mana para pebalap mencoba untuk menjauhi pipa air yang melapisi sebagian besar jalur.
Section kedua dinamakan Three Kings. Section ini merupakan bagian terakhir dari jalur pendakian awal di mana para pebalap mulai diarahkan kepada lengkungan Red Bull. Di sini, para pebalap dipersilakan untuk melakukan istirahat terlebih dahulu sebelum selanjutnya mulai bergelut di dalam hutan.
Section ketiga dinamakan Ludwig’s Land. Pada section ini, para pebalap mulai memasuki area hutan Iron Giants yang penuh dengan akar, ranting, kerikil, hingga batang pohon yang berserakan. Ditambah dengan lumpur yang akan lebih menguji mental para pebalap.
Section keempat dinamakan Machine. Section ini menjadi bagian paling pendek tetapi juga menakutkan di mana para pebalap harus menghadapi bebatuan berukuran besar dari bawah ke atas.
Section kelima dinamakan Carl’s Diner. Section ini kurang lebih sama dengan Machine, yaitu penuh dengan bebatuan berukuran besar. Section ini juga menjadi bagian paling menyiksa karena bebatuan tersebut menjadi penentu bagi para pebalap untuk menang atau kalah.
Section keenam dinamakan Dynamite. Section ini dinamakan “dynamite” karena berisi bekas ledakan tambang yang menghampiri bagian kaki para pebalap saat melintasinya.
Section ketujuh alias section terakhir dinamakan Lazy Noon. Pada section ini, para pebalap kembali memanjat tebing untuk akhirnya berhasil mencapai garis finish.
Penutup
Dari keseluruhan trek hard enduro yang tersebar di berbagai belahan dunia, Erzbergrodeo merupakan trek paling menantang, menegangkan, sekaligus sulit dilalui banyak pebalap enduro. Karena hal tersebut, dari 500 pebalap yang berhasil lolos di hari terakhir, hanya segelintir pebalap saja yang berhasil mencapai garis finish.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk menjajal Erzbergrodeo?