Event

Menakar Masa Depan Motocross di Indonesia, akan Semakin Maju atau Suram?

By: VMX Media | 07/05/2023 | 656
Menakar Masa Depan Motocross di Indonesia, akan Semakin Maju atau Suram?

Written by: Dadan Hendaya

VMXMedia.IDKERESAHAN akan masa depan motocross disampaikan petinggi 76 Team Harimau Sumatra. Wakil pemilik 76, Ary H, menyampaikan hal itu di sela-sela perhelatan Kejurnas Grasstrack dan Motocross Kasal Cup JC Supertrack, di Sirkuit Lantamal Gajah Mada, Mojokerto, Minggu (7/5).

Menurutnya, dari waktu ke waktu, motocross semakin terpinggirkan dibandingkan grasstrack. Di era 70-an sampai 90-an, motocross masih berjaya ketimbang grasstrack. “Dulu event grasstrack yang nebeng ke motocross, tapi sekarang yang terjadi adalah kebalikannya, motocross ikut ke event grasstrack,” kata Ary yang sempat menjadi pembalap motocross di era 1988-1993.

“Ibaratnya begini, kalo ada pick up memuat motor trail lalu turun di warung, pemilik dan pembeli di warung akan nanya, abis acara motocross di mana; bukan bertanya abis grasstrack di mana. Karena motocross itu lebih dikenal ketimbang grasstrack,” ujarnya.

Adalah sah-sah saja, lanjutnya, jika grasstrack semakin banyak peminat. Namun mestinya, organisasi yang menaungi olahraga otomotif — yaitu Ikatan Motor Indonesia (IMI) — maupun penyelenggara event, lebih menitikberatkan pada perkembangan motocross.

“Induk organisasi dunia, Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), nggak pernah gelar kejuaraan dunia grasstrack, namun hanya motocross. Jadi kita di sini harus utamakan membentuk atlet motocross, supaya bisa bersaing dengan para pembalap internasional,” katanya.

Besar harapan Ary, akan muncul “Delvintor-Delvintor” baru, atau “Orel-Orel” baru, yang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Semua itu akan tercapai jika motocross mendapat porsi yang terhormat, dengan jadwal rutin serta mendapat dukungan para sponsor.

Ia mengakui, pelaku bisnis lebih menyukai grasstrack karena perputaran uang lebih besar di sana. Namun, sesungguhnya jika ada niat baik dan komitmen kuat dari stakeholders, motocross dan grasstrack bisa sama-sama berkembang. Kejuaraan keduanya bisa dipisah, tanpa harus mengecilkan pihak lainnya.