VMXMedia.ID – Dunia motocross selalu menyuguhkan pertarungan sengit dan adrenalin tinggi, memacu para pembalap untuk menaklukkan lintasan-lintasan ekstrem. Di antara berbagai kejuaraan yang ada, dua nama mencuat sebagai yang teratas: SuperMotocross (SMX) dan MXGP. Keduanya sama-sama menyandang status “world championship” dan sering dibandingkan dalam hal prestise, format, dan tingkat persaingan. Lantas, mana sebenarnya yang lebih elit?
Aspek Entertainment dan Format Balapan
Secara entertainment, SuperMotocross menawarkan tontonan yang lebih spektakuler dan dinamis. SMX memadukan dua disiplin balap garuk tanah yang berbeda: supercross dan motocross. Seri ini terdiri dari dua balapan playoff dan final untuk menentukan juara dunia SuperMotocross.
Supercross digelar di dalam stadion dengan lintasan buatan yang sangat teknis, penuh dengan lompatan tinggi dan tikungan tajam, menciptakan atmosfer yang mirip dengan olahraga mainstream seperti NFL atau NBA. Sementara itu, motocross diadakan di lintasan luar ruangan dengan medan yang lebih alami. Kombinasi ini membuat SMX tidak hanya menguji keterampilan teknis pembalap, tetapi juga ketahanan fisik mereka.
Di SuperMotocross, pembalap harus mengumpulkan poin dari kedua jenis balapan tersebut, yang kemudian dihitung untuk menentukan posisi 30 besar. 20 pembalap teratas secara otomatis bisa berlaga di tiga round playoff SuperMotocross. Format ini menciptakan dinamika yang menarik, dengan pembalap bisa memilih untuk fokus pada supercross atau motocross, tergantung kekuatan mereka. Hal ini membuat setiap balapan penuh dengan strategi dan ketegangan.
Sementara itu, MXGP adalah kejuaraan dunia motocross yang diadakan di berbagai sirkuit luar ruangan di seluruh dunia. MXGP menggunakan trek luar ruangan dengan medan alam yang dimodifikasi, seperti tanjakan besar, pasir, lumpur, dan tanah keras. Ini menguji endurance dan kemampuan adaptasi pembalap dalam kondisi trek yang terus berubah. Meskipun tidak se-spektakuler Supercross dalam hal tontonan, MXGP menawarkan tantangan teknis yang sangat tinggi.
Baik SuperMotocross maupun MXGP, keduanya sama-sama menawarkan tantangan yang berbeda. MXGP menguji ketahanan dan kemampuan beradaptasi pembalap di berbagai medan, sementara Supercross menguji keterampilan teknis dan kecepatan dalam lintasan yang sangat padat.
Cakupan Global dan Popularitas
MXGP memiliki keunggulan dalam hal cakupan global. Sebagai kejuaraan dunia yang diakui oleh FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme), MXGP menarik pembalap dari seluruh dunia dan diadakan di berbagai negara, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Ajang ini sudah ada sejak 1957 dan dianggap sebagai puncak motocross dunia dalam format luar ruangan. Popularitas MXGP sangat kuat di Eropa karena memiliki basis penggemar motocross yang besar.
Di sisi lain, SuperMotocross lebih terpusat di pasar Amerika Serikat. Meskipun menarik perhatian global, SuperMotocross merupakan gabungan dari dua seri balap yang sudah mapan di AS: AMA Supercross dan AMA Pro Motocross. Supercross sendiri sangat populer di AS karena digelar di stadion dengan atmosfer yang mirip olahraga besar seperti NFL atau NBA. SMX relatif baru, dikembangkan sejak 2023, tetapi sudah menciptakan gebrakan dengan hadiah uang yang besar dan format balapan yang inovatif.
Tingkat Persaingan
Kedua ajang ini menawarkan tingkat persaingan yang sangat tinggi, tetapi dengan karakteristik yang berbeda. MXGP sering dianggap memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi karena menghadirkan pembalap terbaik dari seluruh dunia. Nama-nama seperti Jeffrey Herlings, Tim Gajser, Jorge Prado, dan Romain Febvre adalah contoh atlet top yang bersaing di MXGP. Kejuaraan ini menguji pembalap di berbagai medan dan kondisi cuaca, menjadikannya ajang yang sangat menantang.
Sementara itu, SuperMotocross juga memiliki persaingan yang ketat, terutama dengan pembalap top seperti Eli Tomac, Chase Sexton, Ken Roczen, dan Cooper Webb. Namun, persaingan ini lebih terpusat pada pembalap Amerika, meskipun pembalap internasional juga ikut serta. Tantangan di SMX lebih bervariasi karena menggabungkan karakteristik supercross dan motocross, yang menuntut pembalap untuk menguasai kedua disiplin tersebut.
Prestise dan Sejarah
MXGP memiliki sejarah yang lebih panjang sejak 1957 dan diakui sebagai puncak motocross dalam format outdoor. Memenangkan gelar MXGP sering dianggap sebagai puncak karier seorang pembalap motocross.
Di sisi lain, SuperMotocross relatif baru, tetapi menggabungkan dua seri balap yang sudah mapan. Prestisenya lebih kuat di Amerika Serikat, terutama karena hadiah uang yang sangat besar.
Hadiah dan Eksposur
SuperMotocross menawarkan hadiah uang yang sangat besar dengan total $10 juta atau setara dengan Rp164 miliar. Dari jumlah tersebut, &4,5 juta dialokasikan untuk AMA Supercross dan Pro Motocross. Sisanya, $5,5 juta akan diperebutkan dalam SuperMotocross. Juara kelas 450 SMX dijakim akan mendapatkan hadiah $1 juta, sedangkan juara pertama kelas 250 SMX akan mendapatkan $500 ribu. Besaran hadian ini menarik banyak perhatian media dan sponsor.
MXGP mungkin tidak menawarkan hadiah uang sebesar SuperMotocross, tetapi gelar juara dunianya memiliki prestise yang sangat tinggi di dunia motocross.Jadi, keduanya merupakan kejuaraan yang sama-sama elitnya. Jika bicara prestise global, MXGP lebih unggul karena merupakan kejuaraan dunia resmi FIM. Namun, jika melihat dari segi eksposur media, hadiah uang, dan atmosfer balapan yang lebih spektakuler, SuperMotocross lebih menarik, terutama bagi pasar Amerika. (dpu)