BOGOR, VMXMedia.ID – Event Indonesia Ride Adventure 2023 akan diselenggarakan pada Sabtu [6/5] mendatang. Event ini merupakan fun rally adventure dengan titik start yang bertempat di Saung 69 Hambalang dan finish di Cinta Rasa Resto, Kabupaten Bogor.
Yang menarik, penerapan event ini menggunakan sistem roadbook dan timing system. Apakah itu?
Roadbook merupakan petunjuk arah yang biasa digunakan pada rally. Sedangkan, timing system merupakan sistem penghitung waktu yang biasa digunakan untuk mencatat waktu dalam lomba.
Roadbook berbentuk kertas yang tergulung dengan panjang yang bisa mencapai 25 meter atau lebih. Alat pembacanya terhubung dengan GPS dan penggulung kertas otomatis. Sedangkan timing system, ada yang berbentuk analog dan digital. Bentuk analog atau manual dengan stopwatch dan kertas catatan, sementara bentuk digital dengan sensor dan aplikasi.
“Roadbook itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jarak total plus jarak ke poin, keterangan arah jalur, serta kondisi jalan,” ujar R. Daniantoro, race dan timing system manager dari Indonesia Ride Adventure melalui sambungan telepon, Rabu [3/5].
Pada bagian atas roadbook, terdapat odometer. Odometer berisi jarak tempuh (dalam kilometer), waktu, dan heading.
Pada kolom pertama bagian tengah hingga bawah roadbook, terdapat angka besar dan angka kecil. Angka besar adalah total dari titik jarak yang dilalui, sedangkan angka kecil adalah jarak antara poin sebelumnya dengan poin selanjutnya.
Contoh sederhananya, terdapat titik A, B, dan C. Total dari jarak yang ditempuh di titik A, B, dan C adalah angka besar. Sedangkan, total jarak antara jarak yang ditempuh dari titik A ke titik B adalah angka kecil.
Kemudian, kolom kedua adalah arah. Pada kolom tersebut, terdapat panah biru yang harus diikuti peserta. Selain panah biru, pada kolom ini juga digambarkan landmark penting sebagai petunjuk arah.
Pada kolom ketiga, terdapat kondisi jalur pada setiap titik yang dilalui. Pada contoh dalam gambar di atas, terdapat lambang “L” dan “Fro”. “L” berarti left, artinya pengendara harus berbelok ke arah kiri. Sedangkan, “Fro” artinya front, artinya pengendara harus memerhatikan kondisi di depan titik yang dilalui.
“Roadbook yang digunakan di acara Indonesia Ride Adventure sudah berupa roadbook digital, sehingga dapat digunakan menggunakan handphone Android,” ujar Dani.
Pada timing system, perhitungan waktu ditentukan dengan scanning QR code khusus. Terdapat dua cara, yaitu panitia akan melakukan scanning di pos, dan self-scanning yang dilakukan peserta sendiri. Metode yang akan digunakan pada event Indonesia Ride Adventure Sabtu mendatang adalah self-scanning.
“Kami menyediakan aplikasi yang digunakan untuk scanning dan melihat hasil scoring. Hasil scanning mencatat waktu berdasarkan network time, sehingga dasar waktunya sama untuk semua device,” ujar Dani.
Menurut Dani, penghitungan waktu berdasarkan network time ini berjalan secara otomatis. Sehingga, hasilnya akan lebih akurat, dan mendekati real time secara daring.
“Hasilnya bisa dilihat oleh team manager dan publik kapanpun dan di manapun,” ujar Dani.
Jumlah peserta yang akan mengikuti Indonesia Ride Adventure pada Sabtu mendatang mendekati 150. Dani dan tim membatasi peserta yang akan ikut serta dengan jumlah maksimal 150 peserta agar tidak terjadi penumpukan di dalam track.
Dani berujar, di event kali ini, Indonesia Ride Adventure tidak mengejar kebut-kebutan, melainkan lebih mengangkat sisi edukasi dalam berkendara adventure. Peserta harus mampu mengatur strategi bagaimana bisa mencapai tujuan dengan waktu yang sudah ditentukan. (raf)